Friday, January 19, 2007

Tulisan Dalam Suatu Perjalanan

Kamis, 07 Des ‘06

AKHIRI KESEDIHANMU

Kamis yang cerah. Kamis yang bisa dibilang hari taruhanku. Awal dari hidup baruku untuk dengan segera melupakan semua pedih dan sesak rasa hatiku karena suatu hal. CINTA DAN WANITA. Aku ini seorang lelaki bernama Dies Bhakti. Aku mulai detik ini harus tegas, lugas. Semua trauma kesedihan dan kehilangan harus segera aku bungkus rapat-rapat untuk kemudian aku buang jauh-jauh dari memori otakku, memori pikiranku, memori hatiku dan memori perasaanku!

Di dalam sebuah bus yang melaju kencang. Entah bus Mira apa Eka, aku tadi lupa melihatnya. Tapi yang terpenting Bus Ekonomi! Suasana diluar (di jalan) ketika ku melihatnya dari balik jendela, orang-orang sudah mulai sibuk dengan aktivitasnya. Jalanan yang ramai oleh orang-orang yang hendak melakukan aktivitasnya. Bus-bus yang malang melintang mengantarkan orang ke tempat tujuan. Kini aku melintas di tempatku kuliah dulu, UNS. Keadaan masih seperti dulu. Suasana masih serindang dulu. Aku merasa cukup nyaman di bus. Hanya segelentir orang yang berada di bus. Aku hitung ada 14 orang saja. Itu sudah termasuk Bapak Sopir dan Bapak Kondektur serta dua anak kecil (balita) yang digendong sang Ibu. Cukup sepi penumpangnya memang jika dibandingkan ketika aku balik dari Surabaya ke Solo dulu.

Yah.....aku kemarin-kemarin memang pulang. Balik ke Solo. Kampung halamanku. Tempat kelahiranku. Dari Surabaya, tempat kuliahku sekarang. Tadi Ibu membangunkanku jam lima kurang. Aku masih ngantuk sebenarnya, mengingat kemarin baru pulang dari proses persemedianku. Eh...ga ding! Kemarin tuh aku jalan-jalan ama temen-temenku. Lebih tepatnya touring ke Paris alias Pantai Parangtritis. Pantai selatan pulau jawa yang lebih tepatnya berada di Jogjakarta yang terkenal dengan Nyi Roro Kidul (Ratu Pantai Selatan). Kembali ke bangun pagi tadi, setelah kurasa sudah cukup loadingku menuju proses pengumpulan dan pengembalian nyawa, biasanya orang bangun tidur kan butuh waktu dulu sebelum sadar 100%. Segera ku raih air wudlu untuk sholat Shubuh dulu. Aku liat Ibu sudah terlihat sibuk kesana-kemari. Maklum..hari ini rumahku mau ada kegiatan pengajian, syukuran atau tahlilan aku juga ga tau. Aku kagak tau dalam rangka apa tapi yang pasti kata Ibu untuk mendoakan almarhum dan almarhumah Kakek dan Nenek. Baik Kakek dan Nenek yang dari Bapakku yang dari Kebumen maupun Kakek dan Nenek dari Ibu yang ada di Solo. Beliau-beliau sudah meninggal. Sudah lama. Pokoknya acara 1000 hari (sewu dino)-nya sudah lama berlangsung. Kembali lagi, di dalam rumah yaitu di ruang tamu dan di teras rumah rupanya sudah digelar karpet-karpet. Kemaren malem Bapak yang gotong royong. Duh..aku ini bener-bener anak yang tidak berbakti ama orang tua. Aku tidak ikut membantu Bapakku yang kemaren malem bersih-bersih. Kebetulan aku lagi car oleh-olehbuat temen-temen ntar di Sby dan potong rambut biar kelihatan fresh. Tapi kayaknya aku harus siap-siap tutup muka lagi. Menanggung malu karena potongan rambutku kayak kemaren lagi. Diledekin temen-temen kayak penyanyi dangdut lah, kayak orang-orang Melayu Malaysia lah, kayak Saiful Jamil lah. Wis..pokoe ndeso bwanged. Ga cocok ama karakter wajahku. Itu sih katanya temenku. Tapi sutralah apa kata mereka. Peduli amat!!!! Selama aku enjoy dengan keadaanku serta tidak ngerugiin orang lain, aku ya akan tetap kayak gini. Halah..GR! Situasi bus yang berjalan goyang kekanan-kiri. Kayaknya bus berjalan diatas jalan yang bergelombang. Tidak rata. Banyak lubangnya. Tapi tak apalah..aku lagi pengen tulis aja. Sekalian buat ngilangin rasa suntuk.

Duh....indahnya hamparan sawah yang dengan eloknya terbentang luas seakan padinya menari-nari tertiup angin menyambut mentari. Kapan ya aku bisa merasakan hidup damai bahagia sentosa lahir batin di desa lagi. Aduuuuhhh...aku pengen banget! Jadi teringat masa kecilku dulu. Tinggal di desa di tempat asal kelahiran Bapakku. Kebumen. Tempat indah yang hanya diterangi lampu minyak serta berhias kunang-kunang di malam hari. Sungguh tenang, asri, mempesona menarik hatiku. Aku kangen menikmati hal itu lagi.....

****

No comments: