Saturday, March 31, 2007

Cerita Pilu dari Pulau Barat dan Laut Timur

Terhenyak aku ketika membaca artikel harian Jawa Pos beberapa minggu lalu. Eksploitasi besar2an di kepulauan Riau. Pulau2 kecil di selat Malaka. Pulau2 di utara pulau Sumatra. Pulau2 yang berdekatan dengan Singapura. Telah terjadi eksploitasi, pengerukan, penjualan terhadap tanah-tanah di atas pulau2 kecil tak berpenduduk tersebut. Tanah dan bebatuan disekitar pulau tersebut dikeruk, digali, dihancurkan untuk kemudian dijual ke negara tetangga kita, Singapura, hingga sekarang menjadi terkikis, garis pantai menjadi berkurang, timbul kubangan2 besar hingga menjadi danau yang lumayan besar, bahkan sebagian pulau2 kecil tersebut seakan menjadi hilang. Sedemikian murahkah bangsa kita ini hingga tega menjual aset2 kita yang terlalu berharga ke bangsa lain. Bangsa Indonesia yang lebih sering kita sebut “ Tanah Air”, tidak ada bangsa lainpun yang memberi slogan negaranya demikian. Dengan teganya membiarkan, memberikan keleluasaan kepada bangsa laen untuk mengeruk keindahan milik kita. Seberapa besar sih imbal balik yang kita peroleh jika dibandingkan dengan kerusakan alam, tercemarnya lingkungan sebagai akibatnya. Garis pantai tetangga kita, Singapura (artinya mungkin…pura-pura baik tapi hatinya singa!huehehe), menjadi lebih luas, kalo ga salah bertambah 12 km, aset pariwisata mereka menjadi lebih menarik minat para wisatawan. Sedangkan dampak bagi kita….pulau Karimun…hanya indah di nama aja, hampir lenyap tertelan bumi. Sebegitu rendahnya martabat bangsa kita….hingga tanah-air yang dulu kita pertahankan mati2an dengan darah, jiwa-raga para pahlawan kita...kita jual kembali kepada bangsa2 penjajah modern. Negara Indonesia sudah merdeka choy….masih aja mau didekte ama negara barat.
Wahai penguasa, pemimpin, aparat2 negara Indonesia-ku….kenapa engkau hinakan negeriku ini demi kepuasan materimu sesaat. Aku tidak rela alamku rusak, aku tidak rela pulauku terkoyak dan aku tidak rela negeriku terinjak-injak!

Kemaren malem temenku dari PDKK Universitas Hang Tuah, Universitas milik Angkatan Laut, baru aja kembali dari berlayar, melakukan semacam pelatihan selama kurang lebih sebulan di atas kapal perang yang sedang mengarungi sepanjang laut-laut timur Indonesia. Sebenarnya aku sedikit sedih ketika dia mengabarkan pesananku untuk membeli souvenir cinderamata senjata khas daerah timur gagal terwujud. Padahal aku dah nitipin uang 100rb. Tapi aku begitu sedih sekali ketika dia menceritakan pengalaman2 dia selama berlayar. Katanya begitu banyak sekali kapal-kapal nelayan asing terpergok, terutama Thailand, yang berlayar di wilayah teritorial laut Indonesia mencari ikan dengan pukat harimau! Begitu banyak dan mereka bisa2nya mempunyai ijin! Oh….Tanah-Air Ibu Pertiwiku…. :’( Terlebih lagi dengan tindakan para perwira marinir Angkatan Laut kita….membiarkan mereka begitu aja…malah meminta mereka para nelayan asing semacam tebusan berupa Pompom (ga tau bahasa apa…katanya setelah para AL bilang demikian dengan mengekspresikan kedua tangan disatukan, mereka memberikan setumpuk kaset, vcd, dvd film porno!), drink (minuman keras), makanan, uang segepok. Aduhhhh…..sebegitukah mental para marinir laut kita hingga dengan mudahnya dapat disogok untuk memperlancar aksi para penjarah kekayaan bahari kita! Aku bukan orang suci, juga bukan orang yang sok suci…tapi aku ga akan mau alam negeriku yang indah ini diganti dengan sesuatu apapun juga! Kenapa nelayan asing bisa memiliki ijin???? Memakai pukat harimau….????? Yang aku tau dari pukat harimau yaitu semacam jaring, jala untuk menangkap ikan. Jala-nya begitu kecil hingga memungkinkan ikan2 kecil ikut terambil. Akibatnya….sudah pasti akan mematikan kelestarian laut itu. Benih2 ikan kecil ikut terambil maka tidak akan ada penggantinya. Seperti halnya penebangan hutan yang tidak diikuti dengan pernanaman bibit kembali, maka hutan pun juga akan menjadi gundul…akibatnya….jg sudah pasti, tanah erosi, longsor, banjir, kebutuhan udara bersih jadi menipis, keseimbangan alam terganggu. Pukat Harimau?!? Sejak dulu udah dilarang!
Laut negara kita begitu luasnya. Memang serba dilema dalam menghadapi persoalan bangsa ini. Ketika kita ingin menyelamatkan, mempertahankan, melindungi bangsa ini….kita terhalang semacam segala keterbatasan yang kita miliki. Mental para pemimpin, pelindung, penjaga kita yang masih minim, keterbatasan dana…konon katanya untuk sekali berlayar, mengawasi wilayah-wilayah maritim laut Indonesia, sebuah kapal perang membutuhkan bahan bakar sebanyak 40 ton, kurang lebih berapa milyar gitu. Benar-benar situasi yang sulit.
Sementara ketika membaca artikel yang lainnya jg…aku jadi prihatin…banyak sekali para marinir AL kita yang menjaga pulau2 luar di sekitar perbatasan, rela hidup dengan segala keterbatasan. Tinggal di sebuah gubuk pulau tak bertuan, mandi dengan air laut, tak ada hiburan, hanya untuk menjaga dan mempertahankan Sang Saka Merah Putih tetap berkibar dibumi Indonesia. Jangan lagi ada pulau Sipadan dan Ligitan lainnya yang dijarah oleh bangsa lain! Jangan lagi ada Timor-Timur lainnya yang terlepas dari genggaman kita. Terus pertahankan kekuasaan teritorial bangsa Indonesia….

Hmmm…buat Bapak Rochmin Djahuri (bener ya nulisnya?!), eks Menteri Kelautan dan Perikanan, bagaimana pertanggungjawaban anda selama menjabat menjadi menteri?! Apakah sudah sesuai dengan apa yang anda katakan…ingin memajukan kelautan terutama nelayan Indonesia?! Apakah benar pengurangan dana 1% (dana nonbujeter) dari tiap-tiap pos jabatan di departemen anda hanya anda pakai buat kepentingan pribadi anda, 1 Milyar lebih pak! Bukan duit yang sedikit, ditambah lagi 5000 USD, 400rb SGD, mobil sedan camry, apakah itu dari sesuatu yang halal?! Jangan posisi anda jadikan sebagai argument, dosen teladan IPB….. tai kucing! Yang kita inginkan kejujuran dari anda. Kalo emang semuanya itu benar adanya, rasanya 20 tahun emang cukup wajar! Maaf Pak.....


buat negeriku....
TETAP SELALU JAYALAH INDONESIAKU


buat laboratorium komputasi....
KAMPRET....masak blogspot ikut di"blacklist", blogspot bukan situs porno pak! blogspot juga bukan ajang buat maen2, neko2, kita disini cuma menuangkan inspirasi+aspirasi. Untuk friendster masih wajar kalo anda blocking...tapi kalo situs ini tetap anda tutup aksesnya, berarti anda telah mematikan kreativitas mahasiswa!


buat agamaku....
SELAMAT MAULID NABI MUHAMMAD SAW.
12 Rabiul Awwal