Pintu terketuk, tergugah untuk membuka
Ketika hati masih terluka
Lihatlah dia wahai tuanku
Permaisuri indah pesona merekah
Pandangan pertama tak tertolak
Sekail umpan coba ku lempar
Berharap datang cahya mengajak
Melabuh akhir tempat berpijak
Insan nurani terus mendorong
Mengajak tuk mendapat
Hati mana yang tak menolak
Pancaran indah kasih sayangnya
Mata selalu terkalahkan
Tunduk, patuh, berdiam seakan menikmati keajaiban
Menatap tajam sang dewi pujaan
Melintas tak terangan
No comments:
Post a Comment